Oleh : khoirul amin[1]
A. Latar
Belakang
Dalam kegiatan ekonomi, istilah pemasaran dan penjualan memiliki
orientasi yang berbeda. Terkadang kedua istilah tersebut dianggap sama, padahal
sebenarnya memiliki perbedaan. Theodore Levitt menggambarkan pemikiran yang
kontras antara konsep penjualan dan pemasaran. Bahwa orientasi penjualan
terletak pada kebutuhan penjual, sedangkan pemasaran berfokus pada kebutuhan
pembeli. Dan penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah
produknya menjadi menjadi uang tunai, sementara pemasaran mempunyai gagasan
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan
kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan
akhirnya mengkomsusinya.[2]
Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan
pemasaran. operasi keuangan, akunting, dan fungsi bisnis lainnya sesungguhnya
tidak berarti jika tidak ada permintaan akan produk atau jasa sehingga
perusahaan dapat menghasilkan laba. Sehingga diperlukan strategi pemasaran yang
disusun secara komprehensif.
Kajian tentang manajemen pemasaran sangat bermanfaat bagi
pemasar, prospek, dan kalangan akademik. Banyaknya literatur manajemen
pemasaran yang banyak beredar, akan tetapi pembahasan yang mejelaskan secara
spesifik tentang manajemen pemasaran bank syari’ah masih sedikit. Misalnya
Muhammad dalam bukunya “Manajemen Bank Syariah”, bahwa isi pada bab
manajemen bank syariah telah diuraikan konsep pemasaran, tehnik daur kehidupan
produk, strategi pemasaran, bauran pemasaran, evaluasi pemasaran, kiat-kiat
khusus pemasaran, potensi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap bank
syariah.[3]
Di dalam makalah ini akan dijelaskan tentang pengetian manajemen
pemasaran Bank Syari’ah, konsep pemasaran Bank Syari’ah, lingkungan pemasaran
Bank Syari’ah, faktor-faktor yang mempengaruhi pemintaan akan produk Bank
Syari’ah, strategi pemasaran Bank Syari’ah.
B. Rumusan Masalah
Dari paparan diatas oleh penulis disini perlu adanya perumusan
masalah makalah ini, sehingga pembahasan makalah ini tidak melebar, dan lebih
terfokus pada rumusan masalah antara lain sebagai berikut:
1) Apa pengertian manajemen
pemasaran Bank Syari’ah?
2) Bagaimana konsep pemasaran
Bank Syari’ah?
3) Bagaimana lingkungan
pemasaran Bank Syari’ah?
4) Bagaimana faktor-faktor
untuk mempengaruhi pemintaan akan produk Bank Syari’ah?
5) Bagaimana strategi
pemasaran Bank Syari’ah?
C. Tujuan dan
Kegunaan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui dan menjawab
tentang pengertian manajemen pemasaran bank syari’ah, konsep pemasaran,
tehnik daur kehidupan produk, strategi pemasaran bank syariah, bauran
pemasaran, evaluasi pemasaran, kiat-kiat khusus pemasaran, potensi, preferensi
dan perilaku masyarakat terhadap bank syariah.
Makalah ini juga diharapkan dapat menambah khasanah kelimuan dan
pemikiran tentang manajemen pemasaran Bank Syariah.
D. Pembahasan
Pengertian Manajemen
Pemasaran Bank Syari’ah
Pengertian secara spesifik tentang manajemen pemasaran bank
syariah, menurut penulis belum diketemukan dalam beberapa literatur, oleh sebab
itu penulis akan menguraikan dalam beberapa definisi-definisi. Salah satu
definisi manajemen secara singkat adalah penggunaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai sasaran.[4]Sedangkan
definisi pemasaran adalah proses, cara, perbuatan memasarkan sesuatu barang
dagangan, dan perihal menyebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat.[5]
Beberapa ahli memberikan beragam definisi tentang pemasaran (marketing)
atara lain:
1. Nystrum dalam bukunya “Handbook
of Marketing”, bahwa pemasaran meliputi segala aktivitas dunia usaha dalam
bidang benda-benda dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. [6]
2. Philip dan Duncan dalam
buku mereka “Marketing Principles and Methods” bahwa pemasaran meliputi
semua tindakan atau aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyampaikan
benda-benda ketangan konsumen.[7]
3. Converse, Huegy dan
Matchell dalam buku mereka “Element of Marketing” berpendapat bahwa
pemasaran meliputi tindakan-tindakan membeli dan menjual, yang mencakup
kegiatan-kegiatan dunia usaha dalam hal menyalurkan benda-benda dan jasa-jasa
antara para produsen dan konsumen. [8]
4. Converse dan Jones dalam
buku mereka “Introduction to Marketing” bahwa usaha (business) dibagi
menjadi dua bagian yaitu produksi dan pemasaran. Produksi berhubungan dengan
penciptaan benda-benda. Distribusi atau pemasaran berhubungan dengan usaha
memindahkan benda-benda tersebut dari produsen ke tangan para konsumen. [9]
5. Philip Kotler dan Kevin
Lane Keller dalam buku mereka “Marketing Management” bahwa pemasaran
berhubungan dengan Mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan
masyarakat.
6. American marketing
association (2004) pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan menyerahkan nilai
kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.[10]
Diatas sudah dijelaskan pemasaran secara umum, dan sedangkan
definisi pemasaran spesifik, pemasaran lembaga keuanga menurut para ahli
adalah: [11]
1. Meurut Muhammad, bahwa
pemasaran bagi lembaga/jasa keuangan adalah mengidentifikasi pasar yang paling
menguntungkan sekarang dan di masa yang akan dating, menilai kebutuhan/anggota
saat ini dan masa yang akan dating, menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan
membuat rencana untuk mencapai sasaran tersebut, dan promosi untuk mencapai
sasaran.
2. Menurut Solati Siregar,
pemasaran lembaga keuangan/jasa keuangan adalah usaha untuk menciptakan dan
melayani permintaan pasar/nasabah sehingga memperoleh keinganan bagi lembaga
keuangan dan masyarakat.
Setelah memahami pengertian pemasaran bagai mana dengan definisi
Bank Syari’ah. Pertama memahami apa definisi Bank, dafinisi Bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Kemudian definisi Bank Syariah
adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri dari atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Syariah.[12]
Kemudian definisi manajemen pemasaran adalah manajemen dengan
sistem berpegang pada hakikat saling berhubungan antara semua bidang fungsional
sebagai dasar pengambilan putusan di bidang pemasaran.[13] Sedangkan
menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller manajemen pemasaran dilihat sebagai
seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan
pelanggan dalam masyarakat.[14]
Menurut penulis dari uraian diatas, penulis mngusulkan definisi
manajemen pemasaran Bank Syari’ah adalah usaha Bank yang menjalankan
kegiatannya berdasarkan prinsip Syariah untuk memilih pasar sasaran dan
mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan/nasabah dalam masyarakat.
Konsep Pemasaran Bank
Syariah
Menurut Muhammad, bahwa untuk memahami konsep pemasaran,
diperlukan mengetahui istilah-istilah yang mendasari pemasaran. yaitu antara
lain, kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands),
produk (product), nilai (value), biaya (cost), kepuasan (satisfaction),
pertukaran (exchange), dan pasar (market).[15]
Definisi tentang istilah-istilah yang mendasari pemasaran antara
lain sebagai berikut:
1. Kebutuhan (needs),
suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan terhadap pemuas dasar
tertentu/hakikat biologis.[16]
2. Keinginan (wants),
merupakan hastrat atau kehendak yang kuat akan pemuas kebutuhan spesifik.[17]
3. Permintaan (demands),
adalah jumlah barang ekonomi yang pembelinya bersedia membeli pada tingkat
harga, waktu, dan pasar tertentu.[18]
4. Produk (product),
yaitu barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam
proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses itu.[19]
5. Nilai (value),
yaitu kekuatan tukar suatu narang atau jasa untuk mendapatkan barang atau jasa
lain yang diukur secara kuantitatif dengan jumlah satuan barang atau uang.[20]
6. Biaya (cost), yaitu
semua pengeluaran uang yang digunakan untuk membayar suatu.[21]
7. Kepuasan (satisfaction),
yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesannya terhadap kinerja atau (atau hasil) suatu produk dan
harapan-harapannya.[22]
8. Pertukaran (exchange),
yaitu tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai imbalan.[23]
9. Pasar (market) ada
beberapa definisi:
a. Pasar (market)
adalah tempat umum untuk menjual dan membeli barang, bertemunya penjual dan
pembeli barang atau jasa, tidak selalu ada tempat secara fisik.[24]
b. Dalam ilmu ekonomi ala
Marshall, bahwa pasar (market) adalah suatu daerah di mana secara ideal
harga-harga pada waktu tertentu adalah sama untuk semua pembeli dan penjual.[25]
Konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran. Pemasaran mencakup
perolehan produk yang diinginkan dari seorang dengan menawarkan sesuatu sebagai
gantinya. Menurut Philip dan kevin, ada lima syarat yang harus dipenuhi agar
muncul potensi pertukaran, yaitu sebagai beriku:
1) Sekurang-kurangnya ada dua
pihak
2) Mashing-masing pihak
memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain
3) Masing-masing pihak mampu
berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu
4) Masing-masing pihak bebas
untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran
5) Masing-masing yakin bahwa
bertransaksi dengan pihak lain merupakan hal yang tepat dan diinginkan
Transaksi adalah perdagangan nilai antara kedua belah pihak atau
lebih. Dan jika suatu kesepakatan telah dicapai, dapat dikatakan bahwa suatu
transaksi telah berlangsung. Theodore Lavitt dari Havard menggambarkan
pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli, dan mempunyai gagasan untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan
kelompok barang yang dihubungkan dengan menciptakan, menyerahkan dan akhirnya
mengkonsumsinya.[26]
Lingkungan Pemasaran
Bank Syariah
Aktivitas-aktivitas pemasaran bank syariah sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor lingkungan yang berada di Bank Syariah dan Nasabah, yaitu
faktor-faktor internal dan eksternal.
Faktor-faktor internal
antara lain sebagai berikut:
1) Produk-produk
Produk Bank Syari’ah
di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:[27]
a) Produk penghimpunan dana,
atara lain:
1. Prinsip wadi’ah
Berdasarkan
prinsip wadi’ah:
a. Wadiah yad amanah
b. Wadiah yad dhamanah
2. Prinsip mudharabah
Berdasarkan aplikasi
prinsip mudharabah:
a. Tabungan berjangka
b. Deposit berjangka
Berdasarkan kewenangan
prinsip mudharabah:
a. Mudharabah
mutlaqah
b. Mudharabah muqayadah on
balance sheet
c. Mudharabah
muqayadah off balance sheet
b) Produk penyaluran dana
1. Prinsip jual beli (tijarah)
a. Pembiayaan mudharabah
b. Bai salam
c. Bai istisna’
2. Prinsip sewa (ijarah)
a. Ijarah muntahia
bithamlik
b. Ijaraha ghairu muntahia
bithamlik
3. Prinsip bagi hasil (syirkah)
a. Musyarakah
b. Mudharabah
c. Mudharabah
muqayadah
c) Produk jasa.
Berdasarkan produk
jasa:
1. Alih utang-piutang (al-hiwalah)
2. Gadai (rahn)
3. Al-qardh
4. Wakalah
5. Kafalah
2) Organisasi
Organisasi merupakan
suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam
suatu wadah untuk tujuan bersama.
3) Penjualan secara pribadi
Pemasaran mengharapkan
adanya transaksi. Sehingga ada laba yang didapatkan setelah transaksi.
Penjualan secara pribadi merupakan aktivitas yang mempengaruhi terhadap
pemasaran.
4) Reklame
Reklame merupakan alat
yang langsung dapat mempengaruhi permintaan akan produk tertentu. Reklame dini
bisa diartikan sebagai iklan untuk mengenalkan produk kepada nasabah.
5) Distribusi fisik
Distribusi fisik
merupakan kegiatan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan akan
produk tertentu.
6) Saluran-saluran pemasaran
Saluran-saluran
pemasaran menurut Philip dan Kevin ada tiga jenis, yaitu saluran komunikasi,
saluran distribusi, dan saluran jasa.[28]
7) Harga-harga
Kebijakan terhadap
harga yang diterapkan dalam produk, merupakan suatu yang dapat mempengaruhi
adanya permintaan. Setiap perusahaan memiliki kebijakan tentang menentukan
harga.
Faktor-faktor
eksternal antara lain sebagai berikut:
1) Ilmu dan teknologi
Ilmu dan teknologi
selalu berkembang dan merupakan kekuatan untuk menciptakan teknologi yang baru.
Dengan adanya teknologi baru maka akan menciptakan pasar dan peluang baru.
2) Persaingan
Konsep pemasaran yang
berhasil apabila perusahaan dapat menyediakan nilai kepuasan pelanggan yang
lebih besar daripada pesaing. Oleh sebab itu perusahaan harus menyesuaikan
pemasaran dengan kebutuhan konsumen sasaran. dan perusahaan juga harus memiliki
strategi penawaran yang lebih kuat dari penawaran pesaing dalam pikiran
konsumen.
3) Kekuatan-kekuatan ekonomi
Ekonomi merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. suatu
bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang beragam.
4) Kekuatan-kekuatan
sosiologis
Masyarakat merupakan
kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan nyata atau
pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu
kekuatan sosiologis suatu daerah sangat mempengaruhi pemasaran.
5) Kekuatan-kekuatan
psikologis
Kekuatan psikologis
merupakan kondisi individu konsumen maupun kelompok yang sangat mempengaruhi
terhadapa pemasaran. misalnya kondisi paska bencana alam, yang mana psikologis
masyarakat yang belum stabil, sehingga mempengaruhi aktivitas pemasaran.
6) Faktor-faktor politis dan
yuridis
Keputusan pemasaran
sangat dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan kondisi politik dan hukum
suatu negara tersebut. Misalnya dalam hal produk bank syariah menunggu
persetujuan dari Dewan Pengawas Syari’ah ke Dewan Syari’ah Nasional kemudian,
menunggu disahkan oleh Bang Indonesia. Dan lahirnya perundang-undangan tentang
Perbankan Syari’ah juga dipengaruhi oleh faktor polik yang ada.
7) Pengaruh kebudayaan
Menurut Jajat
Kristanto bahwa budaya dapat dipahami sebagai berikut. Bahwa budaya sebagai
pemograman pikiran secara kolektif, budaya adalah seperangkat symbol-simbol,
dan budaya adalah cara hidup, dan budya sebagai sebuah system yang
terintregrasi dari pola-pola perilaku. Unsur-unsur budaya menurut Kotabe dan
Helsen yaitu kehidupan material dan budaya material, bahasa, interaksi sosial,
agama, dan pendidikan.[29]
Faktor-faktor Untuk
Mempengaruhi Pemintaan Akan Produk Bank Syariah
Faktor-faktor untuk mempengaruhi permintaan yaitu bauran
pemasaran (marketing mix) disebut sebagai perangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.[30]
Ada empat bagian
tentang marketing mix:[31]
1) Produk
Diatas sudah
disebutkan tentang produk-produk Bank Syari’ah. Produk tersebut mempengaruhi
terhadap pemintaan nasabah kepada Bank Syari’ah itu sendiri. Produk selalu
berkembang mengikuti perkembang kondisi masyarakat.
2) Reklame
Reklame merupakan alat
yang langsung dapat mempengaruhi permintaan akan produk tertentu. Reklame tidak
hanya berbentuk fisik, tapi reklame juga ada yang tidak berbentuk fisik.
Misalnya nasabah bank syariah cerita tentang tentang produk bank syariah kepada
keluarga atau koleganya.
3) Bantuan kepada penjualan
Bantuan kepada
penjualan dapat dibagi mejadi dua golongan, yaitu:
a. Penyebaran produk
bersifat horizontal
Penyebaran horizontal
berarti penyebaran di mana produk-produk tersebut disebarkan sebanyak mungkin.
Misalnya di kantor cabang, kantor pembantu cabang, outlet keliling, ATM (Automatic
Teller Machine)., dan sebagainya.
b. Penyebaran produk bersifat
vertikal
Penyebaran fertikal
merupakan penyebaran yang dilakukan dengan sedemikian rupa, hingga kebutuhan
nasabah terpenuhi.
4) Anjuran mengenai produk
a. Melalui para ahli
Misalnya; Dewan
Pengawas Syari’ah kepada calon nasabah bank syari’ah yang konsultasi kepadanya,
kemudian DPS menganjurkan calon nasabah tersebut untuk memilih prinsip mudharabah dalam
deposit berjangka ke Bank Syari’ah.
b. Oleh nasabah ke nasabah
lain
Perlu diketahui bahwa
reklame yang terbaik adalah reklame yang dilakukan oleh nasabah itu sendiri.
Tetapi perlu diingat bahwa bauran pemasaran setiap bank syariah adalah berbeda.
Strategi Pemasaran
Bank Syariah
Strategi merupakan pendekatan (approach) secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan ide atau gagasan, perencanaan,
dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Strategi yang baik
terletak pada koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengindetifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan ide atau gagasan
secara rasional, efisien dan efektif.[32] Menurut
Muhammad, bahwa untuk menentukan strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh
pemasar agar tepat dalam pecampaian tujuan, diperlukan mengetahui sasaran yang
dituju, yaitu dengan mengetahui dan mengukur kemampuan dan kelemahan Bank
Syariah untuk mendapatkan peluang dan meminimalisir ancaman, malalui analisis
swot.[33]
Menurut McChaty, alat pemasaran dikalisifikasikan menjadi empat
faktor, yang disebut dengan istilah empat P (the four P’s), yaitu product (produk),
price (harga), place(tempat), dan Promotion (promosi).[34]
Table ilustrasi tentang empat 4p sebagai berikut:[35]
Bauran Pemasaran (marketing mix)
|
|||
Pasar Sasaran
|
|||
Product (poduk)
|
Price (harga)
|
Promotion (promosi)
|
Place (tempat)
|
· Keragaman
produk
· Kualitas
· Desain
· Ciri
· Nama
merek
· Kemasan
· Ukuran
· Pelayanan
· Garansi
· Imbalan
|
· Daftar
harga
· Rabat/diskon
· Potongan
harga khusus
· Periode
pembayaran
· Syarat
keridit
|
· Promosi
penjualan
· Periklanan
· Tenaga
penjual
· Kehumasan
/ public relation
· Pemasaran
langsung
|
· Saluran
pemasaran
· Cakupan
pasar
· Pengelompokan
· Lokasi
· Persediaan
· Transportasi
|
Menurut Robet Lauterborn bahwa istilah empat P (the four P’s),
yaitu product(produk), price (harga), place (tempat), dan Promotion (promosi)
berhungungan dengan empat C pelanggan, yaitu Customer Solutions (solusi
pelanggan), Customer Cost (biaya pelanggan), Comfortable (kenyamanan),
Communication (komunikasi).[36] Pemasar
diharuskan untuk berupaya mengetahui, memahami apa yang dibutuhkan, diinginkan,
dan menjadi permintaan pasar sasaran. Sehingga tidak mudah untuk memahami apa
yang sebenarnya jadi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ada pelanggan yang
memiliki kebutuhan yang mereka sama sekali tidak menyadari, atau mereka tidak
dapat mengartikulasi kebutuhan mereka, atau menggunakan kata-kata yang menuntut
banyak interpretasi pemasar.
Pemasar mempunyai tugas yang tidak mudah, karena diharuskan
untuk memahami kebutuhan pelanggan. Bahwa empat C pelanggan tersebut, yaitu
memberi solusi kepada pelanggan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
pelanggan, menjelaskan apa yang menjadi biaya pelanggan, menjaga kenyamanan
pelanggan, dan menjaga komunikasi dengan pelanggan dengan baik. Apabila
pelanggan merasa sudah mendapatkan empat C, bisa dipastikan kepauasan dari
pelanggan, dan mendapatkan mafaat dari produk yang telah ditawarkan kepadanya.
E. Penutup
Kesimpulan
dari paparan diatas
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Definisi tentang pemasaran
sangat beragam. dan definisi definisi manajemen pemasaran, dan pemasaran
lembaga/jasa keuangan. Sehingga menurut penulis bahwa manajemen pemasaran Bank
Syari’ah adalah usaha Bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip
Syariah untuk memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan
pelanggan/nasabah dalam masyarakat.
2. Konsep pemasaran menurut
Muhammad harus memahami istilah-istilah yang mendasari pemasaran, yaitu
kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands),
produk (product), nilai (value), biaya (cost), kepuasan (satisfaction),
pertukaran (exchange), dan pasar (market).
3. Lingkuangan pemasaran
bangsyariah dapat dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Faktor
internal terdiri dari: produk-produk, organisasi, penjualan secara pribadi,
reklame, distribusi fisik, saluran-saluran pemasaran, dan harga-harga.
Sedangkan faktor eksternal antara lain sebagai berikut: ilmu dan teknologi,
persaingan, kekuatan-kekuatan ekonomi, kekuatan-kekuatan sosiologis, kekuatan-kekuatan
psikologis, faktor-faktor politis dan yuridis, dan pengaruh kebudayaan.
4. Faktor-faktor untuk
mempengaruhi permintaan yaitu bauran pemasaran (marketing mix) ada empat
bagian, yaitu produk, reklame, bantuan kepada penjualan (bersifat horizontal
dan vertical), anjuran mengenai produk (melalui para ahli dan oleh nasabah ke
nasabah lain)
5. Strategi pemasaran Bank
Syariah yaitu dengan beberapa langkah. Yaitu mengetahu kemampuan dan kelemahan,
peluang dan ancaman, melalui analisis swot. Dan melalui empat P (product,
price, place, promotion) dan empat C (Customer Solutions, Customer Cost,
Comfortable, Communication)
Saran
Menurut penulis
kesempurnaan adalah milik Allah swt. Makalah ini tidaklah sempurna akan tetapi
mencoba memberi kontribusi dalam khazanah keilmuan khususnya tentang manajemen
bank syariah. Dan diharapkan lebih banyak lagi muncul karya ilmiah yang
membahas tentang manajemen bank syariah. Sebab bank syariah dan kelimuan
sejalan lurus berkembang terus.
Wallahu a’lam
bissawab.
F. Daftar
Pustaka
Jajat Kristanto, Manajemen Pemasaran Internasional:
sebuah pendekatan dan strategi,Jakarta: Erlangga, 2010
Muhammad, Managemen Bank Syari’ah, edisi revisi
cet. ke-2, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing
Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi
ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV, Indonesia: Indeks, 2009
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia,edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka, 2005
Trikola H. Putri, Kamus Perbankan, Yogyakarta:
Mitra Pelajar, 2009
Undang-Undang RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Winardi, Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), Bandung:
Penerbit Mandar Maju, 1998
[2] Philip Kotler dan Kevin Lane
Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen
Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009),
hlm. 19
[3] Muhammad, Managemen Bank
Syari’ah, edisi revisi cet. ke-2, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), hlm.
223-246
[4] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3 (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), hlm. 708
[10] Kotler, Philip dan Keller, Kevin
Lane, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen
Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009),
hlm. 6
[11] Muhammad, Managemen Bank
Syari’ah, edisi revisi cet. ke-2, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011), hlm.
226
[19] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ke-3 (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), hlm. 896
[26] Levitt, Marketing Myopia,
(Havard Bussiness Review Juli-Agustus, 1960), hlm. 50. Lihat Philip Kotler, dan
Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan,
Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV
(Indonesia: Indeks, 2009), hlm. 19
[28] Philip Kotler, dan Kevin Lane
Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen
Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009),
hlm. 31
[29] Jajat Kristanto, Manajemen
Pemasaran Internasional: Sebuah Pendekatan dan Strategi, (Jakarta:
Erlangga, 2010), hlm. 49-55
[30] Philip Kotler, dan Kevin Lane
Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen
Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009),
hlm. 23 lihat juga dalam Neil H. Borden, The Concept of the Marketing
Mix, Journal of Advertising Research, 4 (Juni), p. 2-7,
untuk kerangka kerja lainnya, lihat George S. Day, The Capabilities of
Market-Driven Organization, Journal of Marketing, 59, no.
4(Oktober 1994), p. 37-52
[34] McChaty, Basic Marketing: A
Managerial Approach, 12th (Home-wood, II., Irwin,
1996) dua klasifikasi alternative merupakan catatan yang penting. Frey
mengungkapkan bahwa semua variable keputusan dapat dikategorikan menjadi dua
faktor: tawaran (produk, kemasan, merek, harga, dan pelayanan) dan metode serta
alat (saluran distribusi, penjualan pribadi, peiklanan, promosi penjualan, dan
publisitas). Lihat Albert W. Frey, advertising, 3d ed. (New York: Ronald Press,
1961), hlm. 30. Lazer dan Kelly mengemukakan suatu klasifikasi dari tiga-faktor
bauran: bauran barang dan jasa, bauran disribusi, dan bauran komunikasi. Lihat
William Lazer dan Eugene J. Kelly, Managerial Marketing: Perpectives
and Viewpoints, rev. ed. (Home-wood, II Irwin, 1962, hlm. 413. Lihat
Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj.
Molan, Benyamin,Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV
(Indonesia: Indeks, 2009), hlm.23
[35] Philip Kotler, dan Kevin Lane
Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,Manajemen
Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009),
hlm. 23
[36] Robert Laoterborn, New Marketing
Litany: 4P’s Passe C-Words Take Over,Adverstising Age, 1 Oktober, 1990,
hlm. 26. Lihat Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Marketing
Management, terj. Molan, Benyamin, Manajemen Pemasaran, edisi
ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm.24
Coba buat pertanyaan dan jawaban tentang makalah ini
BalasHapus